Jumat, 08 Mei 2015

PENGERTIAN BARIS BERBARIS ( PBB )


         Pengertian Baris-berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup Angkatan Bersenjata/masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Adapun Maksud dan tujuan pelatihan Baris Berbaris adalah:
  1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.
  2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok tersebut dengan sempurna.
  3. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah rasa senasib dan sepenanggungan serta ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  4. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan menyisihkan pilihan hati sendiri.
  5. Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung risiko terhadap dirinya tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang dapat merugikan kesatuan.
Mari kita kaji nilai-nilai yang terkandung secara filosofis yang dapat diterapkan melalui latihan baris-berbaris. Latihan baris-berbaris merupakan keterampilan individu yang tidak mudah dilakukan bila berkelompok tanpa disertai sikap disiplin, persatuan/ kebersamaan atau kompak dengan kecepatan melakukan sesuai perintah pimpinan atau pemberi aba-aba. Seseorang yang mahir dalam melaksanakan baris-berbaris, paham akan semua peraturannya, tidak akan mudah melakukan secara berkelompok tanpa memiliki sikap kooperatif dalam dirinya.
Pada kesempatan kali ini kita akan bahas satu materi baris-berbaris yaitu Aba-aba. Aba-aba adalah perintah seorang Komandan atau pimpinan kepada pasukan untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut. Sebelum kita membicarakan macam dan contoh aba-aba, terlebih dahulu kita bahas mengenai cara memberi aba-aba yang baik dan benar :
  1. Memberi aba-aba harus dilakukan dalam keadaan sikap sempurna dan menghadap kepada pasukan, kecuali saat latihan baris-berbaris, pelatih dapat memberi aba-aba tanpa menghadap pasukan, dengan syarat setiap aba-aba tanpa menghadap pasukan dan diberikan tetap pada sikap sempurna.
  2. Semua aba-aba diucapkan dengan suara lantang/nyaring yang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan, tegas dan bersemangat.
  3. Dalam memberi aba-aba petunjuk yang dirangkai dengan aba-aba perintah dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberikan nada.
  4. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara disentakan dan terputus.
  5. Pengucapan antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan harus ada interval dan tidak boleh memberi keterangan lain.
  6. Apabila ada satu bagian aba-aba yang harus dibetulkan, maka dikeluarkan perintah “ulangi !” yang diucapkan oleh pemberi aba-aba, bukan oleh pasukan.
  7. Gerakan yang tidak termasuk dalam bagian dari aba-aba, tetapi harus dilakukan atau dilaksanakan, dapat diberi petunjuk dengan suara lantang/nyaring, tegas dan bersemangat. Hal ini biasanya dipergunakan pada saat dilapangan, misalnya dalam suatu perjalanan.

Aba-aba terdiri dari tiga macam, yaitu :
1. Aba-aba petunjuk.
Aba-aba untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan atau pelaksanaan, dan dipergunakan jika perlu.
Contoh :
Untuk perhatian,
Istirahat ditempat,          Grak !
2. Aba-aba peringatan.
Aba-aba inti perintah yang cukup jelas untuk dilak-sanakan tanpa ragu-ragu. Aba-aba peringatan di-maksudkan untuk mengi-ngatkan tentang gerakan apa yang harus dilakukan.
Contoh :
Lencang kanan, Grak ! (berarti pasukan atau si penerima aba-aba harus melakukan lencang kanan bukan lencang depan atau setengak lencang kanan.
 3. Aba-aba pelaksanaan.
Aba-aba penegasan  saat untuk melakukan aba-aba petujuk dan peringatan dengan cara serentak atau berturt-turut. Aba-aba pelaksanaan yang dipergunakan adalah :
Gerak diucapkan Grak!
Jalan diucapkan Jalan!
Mulai diucapkan Mulai!


Penggunaan aba-aba pelaksanaan PBB
1. Gerak atau grak.
Aba-aba yang gerakannya atau perbuatannya tanpa meninggalkan tempat, dengan kaki atau gerakan anggota tubuh tertentu dilakukan baik dalam berjalan maupun berhenti.
Contoh :
  1. Jalan ditempat,           Grak !
  2. Siap,                 Grak !
  3. Hormat,            Grak !
  4. Hormat kanan,            Grak !
 2. Jalan.
Aba-aba pelaksanaan untuk gerakan kaki yang meninggalkan tempat (pijakan kita berdiri).
Contoh :
  1. Maju, Jalan !
  2. Haluan kanan/kiri, Jalan !
  3. Satu/dua/tiga langkah kanan/kiri atau depan, Jalan !
  4. Mulai.
Aba-aba perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh :
  1. Berhitung, Mulai !
  2. Berbanjar/bersaf kumpul, mulai !

VESTIFAL SENGGIGI